CARA KERJA ANTENA TV
Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi.Antena diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
1.)Antena Yagi
2.)Antena Perioda Logaritmis
3.)Antena Lup
Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
1.)Kanal VHF Rendah
2.)Kanal VHF Tinggi
3.)Kanal UHF
Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:
1.)VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).
2.)VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).
3.)UHF saluran 14 sampai 83 (470 – 890 MHz)
Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:
1.)National Television System Committee (NTSC) digunakan USA
2.)Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris
3.)Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis
CARA KERJA ANTENA PARABOLA
Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang. Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit.Prinsip kerja
Bentuk antena yang seperti piring memantulkan sinyal ke titik fokus piringan tersebut. Di titik fokus tersebut ditempatkan sebuah alat yang disebut feedhorn. Alat ini menjadi titik pusat untuk pemandu gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat di titik fokus dan mengubahnya menjadi low-noise block downconverter (LNB). LNB mengubah sinyal dari gelombang elektromagnetik atau gelombang radio menjadi sinyal listrik dan menggeser rentangnya dari C-band atau Ku-band menjadi L-band. Antena parabola untuk penyiaran langsung menggunakan LNFB, yang mengintegrasikan feedhorn dengan LNB.Theoretical gain dari sebuah antena parabola meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi. Gain yang sebenarnya bergantung dari banyak faktor, diantaranya hasil akhir permukaan parabola, akurasi bentuk, dan kesesuaian feedhorn. Nilai umum bagi konsumen yang memiliki antena parabola 60cm 11.75 GHz adalah 37.50 dB.
Dengan menggunakan frekuensi lebih rendah seperti C-band, pembuat antena parabola memiliki pilihan lebih luas untuk bahan pembuatannya. Ukuran antena parabola besar yang dibutuhkan untuk frekuensi lebih rendah mendorong antena parabola untuk dikonstruksi dari lempengan logam dan kerangka logam. Pada frekuensi lebih tinggi desain tipe lempengan lebih sedikit meskipun beberapa desain menggunakan piringan padat.
Miskonsepsi yang umum terjadi adalah LNBF, alat di depan piringan, menerima sinyal langsung dari atmosfer. Sebagai contoh, hitung mundur BBC News menunjukkan “arus data merah” diterima langsung oleh LNBF daripada diterima oleh piringannya lebih dulu. Seharusnya bentuk parabola akan mengumpulkan sinyal ke wilayah yang lebih kecil dan mengirimkannya ke LNBF.
Piringan modern yang ditujukan untuk digunakan pada televisi rumahan umumnya berdiameter 43-80 cm. Antena parabola tersebut tidak bisa dipindah-pindahkan/fixed position. Ini berlaku untuk antena parabola untuk menerima sinyal Ku-band. Sehubungan dengan adanya layanan direct broadcast satellite, antena-antena parabola untuk keperluan rumah biasanya memiliki parabola C-Band yang memiliki motor. Diameter parabola ini sebesar 3 meter. Tujuan adanya motor adalah untuk menerima saluran-saluran dari satelit penyiaran yang berbeda. Piringan yang terlampau kecil untuk antena parabola masih memiliki gangguan, seperti gangguan sinyal akibat hujan dan gangguan dari satelit-satelit lain.
CARA KERJA KAMERA CCTV
CCTV ( Closed Circuit Television ) adalah alat perekam yang menggunakan
satu atau lebih kamera video dan menghasilkan data video ataupun audio.
Standard TV mengirimkan sinyal broadcast secara terbuka. Sedangkan cara
kerja kamera CCTV yaitu mengirimkan sinyal secara tertutup lewat melalui
wireless ataupun kabel.
Kabel yang digunakan untuk CCTV biasanya adalah kabel coaxial yang
sering digunakan oleh TV analog untuk menangkap sinyal broadcast dari
antena TV. Sedangkan jika menggunakan sinyal wireless menggunakan
frekuensi 2.4 Gigahertz. CCTV biasanya digunakan untuk mengawasi sebuah
tempat berkaitan dengan masalah keamanan ataupun kerahasiaan tempat,
misalnya digunakan di toko, bank, ataupun tempat publik yang ramai.
Jenis-jenis kamera CCTV:
1. Jenis gambar -> Jenis pengambilan gambar hitam putih atau berwarna.
2. Jenis kecepatan pengambilan gambar ( Frame per Second ) -> Jenis kamera yang dapat mengambil jumlah gambar per detik. Biasanya cara kerja kamera CCTV 1-6 FPS dianggap sudah cukup untuk merekam catatan kejahatan / pencurian. Tapi ada pula yang menggunakan lebih dari 30 FPS. Real-time CCTV minimal menggunakan 30 FPS.
3. Jenis pergerakan kamera ( Pan Tilting Zoom ) -> Jenis kamera CCTV yang dapat digerakkan kanan kiri ( Pan ) atas bawah ( Tilt ) dari jarak jauh. CCTV terkadang juga menggunakan kamera tetap / Fixed kamera yaitu kamera video yang tidak bisa digerakkan.
1. Jenis gambar -> Jenis pengambilan gambar hitam putih atau berwarna.
2. Jenis kecepatan pengambilan gambar ( Frame per Second ) -> Jenis kamera yang dapat mengambil jumlah gambar per detik. Biasanya cara kerja kamera CCTV 1-6 FPS dianggap sudah cukup untuk merekam catatan kejahatan / pencurian. Tapi ada pula yang menggunakan lebih dari 30 FPS. Real-time CCTV minimal menggunakan 30 FPS.
3. Jenis pergerakan kamera ( Pan Tilting Zoom ) -> Jenis kamera CCTV yang dapat digerakkan kanan kiri ( Pan ) atas bawah ( Tilt ) dari jarak jauh. CCTV terkadang juga menggunakan kamera tetap / Fixed kamera yaitu kamera video yang tidak bisa digerakkan.
4. Jenis penerimaan data -> Jenis kamera CCTV ada yang hanya siaran langsung saja dan langsung menyimpan rekaman video.
5. Jenis fitur tambahan -> Jenis kamera yang memiliki fitur spesial,
misal CCTV malam ( Night Viewing ), motion detection - ( Merekam hanya
pada saat terjadi gerakan ), remote viewing ( Digerakan dari jarak jauh
), MPEG-4 video format, system backup, dan bisa diakses lewat intenet,
kabel telpon, atau LAN ( Local Area Network ).Motion detector adalah fitur untuk mengurangi beban penyimpanan data. Cara kerja motion detector adalah mendeteksi adanya perubahan pixel. Jika terjadi sebuah gerakan, maka kamera CCTV menganggap nilai pixel nya berubah dan akhirnya merekam perubahan tersebut.
Cara penyimpanan video bisa menggunakan dua metode penyimpanan. Tape adalah media penyimpanan yang paling mudah dan hemat. Kemudian metode lainnya adalah dengan menggunakan DVR ( Digital Video Recorders ). DVR dibagi menjadi stand-alone DVR yaitu DVR yang mempunyai kamera dan tempat penyimpanan sendiri. Sedangkan yang lainnya yaitu PC-based DVR yang media penyimpanannya disambungkan ke sistem komputer.
Pentaplex CCTV yaitu cara kerja kamera CCTV yang dapat melakukan 5
aktivitas seperti siaran langsung, menyimpan, playback / akses lihat
data video sebelumnya, backup / penyimpanan video lama, dan terhubung
langsung jaringan komputer sehingga mudah diakses.
CARA KERJA PENANGKAL PETIR
Mekanisme KerjaKetika awan bermuatan listrik melintas diatas sebuah bangunan yang terpasang penangkal petir, maka
Pelepasan muatan listrik pada unit Ion Generator ini di picu oleh sambaran, yakni ketika lidah api menyambar permukaan bumi maka semua muatan listrik di bagian ion generator dilepaskan keudara melalui Central Pick Up agar menimbulkan lidah api penuntun keatas ( Streamer leader ) untuk menyambut sambaran petir yang terjadi kemudian menuntunya masuk kedalam satu titik sambar yang terdapat unit ini.
Kerja Simultan
Pada unit Penangkal Petir secara simultan bekerja bergantian dari masing-masing unit penerima induksi , jumlahnya tergantung dari tipe dan modelnya. Bekerjanya secara bergantian dimana bila salah satu bagian unit melepaskan muatan ke udara / streamer maka ada bagian lain yang dalam proses pengisian muatan awan.
Tentu akurasi dan kemampuan Penangkal Petir masih tergantung dari 2 hal pendukung instalasi, yaitu:
1. Kabel Penghantar harus minimal 50 mm
2. Grounding maksimal 5 Ohm
Bila 2 syarat pendukung ini sudah terpenuhi maka kemampuan penangkal petir akan maksimal.
elektroda penerima pada bagian samping ini mengumpulkan dan menyimpan energi listrik awan pada unit kapasitornya . Setelah energi ini cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda potensialnya pada bagian Ion Generator.